Pemeriksaan Bleeding Time | BT
Merupakan metode periksaan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan darah untuk menghentikan pendarahan. Jenis pemeriksaan ini termasuk skrining (penyaringan) untuk menilai gangguan fungsi trombosit. Terdapat dua metode yaitu metode ivy dan duke. Tujuan untuk diagnosa gangguan pendarahan.
Oke guysss lanjut metode pertama....
Metode : Duke
Prinsip : Tusukan kuping keluar darah, dan menghitung lamanya pendarahan sampai berhenti
Alat dan bahan :
Lancet, kertas saring, stopwatch dan alkohol
Cara kerja :
- Cuping telinga di bersihkan dengan kapas alkohol
- Tusuk bagian cuping hingga keluar darah
- Nyalakan stopwatch
- Setiap 30 detik, tampung darah pada cuping telinga dengan kertas saring (hindari menyentuh daerah tusukan)
- Ketika darah berhenti, hentikan stopwatch
- Catat banyaknya tetesan pada kertas saring lalu kalikan 30 detik, dan nilai itu adalah nilai waktu pendarahan
Tonton Juga : Pemeriksaan BT metode duke
Lanjut metode ke dua...
Metode : Ivy
Prinsip : Lakukan pembebatan pada atas siku. Lalu pertahankan tekanan pada tensi. Lakukan 1 sayatan hingga keluar darah. Lama waktu berhentinya pendarahan adalah dinyatakan waktu pendarahan
Alat dan bahan :
Alat tensi, kertas saring, stopwatch, alkohol 70%, dan insisi pendarahan otomatis
Cara kerja :
- Atur lengan pasien
- Pasang alat tensi pada lengan pasien
- Pompa hingga tekanan 40 mmGh (pertahankan tekanan pada tensi hingga akhir pemeriksaan)
- Bersihkan lokasi penusukan dengan alkohol 70% pada volar lengan bawah
- Lakukan penyayatan
- Nyalakan stopwatch
- Setiap 30 detik, tampung darah yang keluar dengan kertas saring (hindari menyentuh daerah tusukan)
- ketika darah berhenti, hentikan stopwatch
- Catat waktu pada stopwatch lalu kalikan 30 detik. Nilai yang didapat adalah nilai waktu pendarahan
Tonton Juga : Peneriksaan BT metode Ivy
Interpretasi :
Metode Duke : 3 - 7 menit
Metode Ivy : 1 -3 menit
Jika terjadi penurunan waktu indikasi adanya penyakit hodkin dan jika peningkatan waktu kemungkinan abnormalitas trombosit, leukopenia, penyakit hati kronis, anemia aplastik, defisiensi faktor (V, VII, XI), hemofilia
Referensi :
N, Gilang. 2017. Panduan pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar Edisi 2. Jakarta: TIM
Bantu share informasi ini agar saya semangat membagikan ilmu dan pengalaman saya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar